MENGAPA HARUS SETAN

Syaifuddun Su’adi

Januari 2008

Duh gusti nyuwun ngapuro

Panjenengan kang gada pangapuro

Welas asih lan kinasih

Paring rohmat ugo cobo

Menongso kang ngerti ora wedi marang pati

Pati mergi gesang kang mesti di titi

Bekal ora ono bali ora ono

Langkung pengeran kang kuoso

Dua bait puisi diatas adalah sebuah pengakuan seorang hamba atas dosa-dosa yang telah perbuatnya dan sebuah pengakuan atas kekuasaan Tuhan yang menciptakannya. Selain itu dua bait tersebut mempunyai makna tersirat bahwa segala sesutu di dunia ini adalah kehendak Tuhan. Manusia diberi akal olehNya agar mampu membedakan mana perbuatan hak yang usti dilakukan da mana perbutan batil yang musti ditinggalkan agar dalam kehidupan selanjutnya yakni di akhirat mendapat nikmat yang telah dijajikanNya.

Manusia adalah makhluk paling kamil diantara semua makhluk yang telah diciptakan. Selain diberi postur tubuh yang ideal manusia juga diberi akal dan fikiran yang membedakan dirinya dengan makhluk yang lainnya. Akal dan fikiran ini lah yang kemudian menjadi motor pergerak manusia itu sendiri dalam bertindak dan melakukan sesuatu. Segla perbuatan dan tindak laku yang baik muncunya dari hasil pemikiran akal yang baik pula dan begitu sebaliknya.

Ada dua tugas besar yang diemban manusia dimuka bumi ini. Pertama sebagai Abdun (hamba) Tuhan. Hal ini sesuai dengan dengan firman Alloh ”wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’budun” . dalam kategori ini manusia berkewajiban untuk selalu patuh terhadap apa yang telah diperintahkan dan selalu takut untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang telah dilarangNya. Kedua, sebagai kholifah fil ard. Dalam kategori ini manusia dituntut untuk selalu bisa berbuat baik terhadapaplingkungan disekitarnya selain Tuhan.

Manusia yang telah dianugrahi akal dan fikiran mestinya mampu secara kaffah melaksanakan dua kewajiban diatas. Namun dalam kenyataannya manusia banyak melakukan kesalahan dan penghancuran dimuka bumi ini. ”dhoharol fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aidinnas”. manusia sendirilah yang sebenarnya melakukan perbuatan-perbuatan yang mendorong dirinya untuk mendapatkan kesengsaraan baik didunia dan akhirat, namun ada makhluk yang selama ini menjadi tertuduh dalam hal ikhwal manusia yang tidak bertanggung jawab tersebut. Dialah setan. Setan selalu dianggap bersalah dan menjadi dalang atas setiap kesalahan yag dilakukan manusia. Benarkan demikian?.apakah setan memang bersalah dalamhal ini?.

Setan pertama kali dianggap bersalah ketika tidak mau bersujud dihadan nabi Adam as. Setan tidak mau menyembah Adam karena setan menganggap dirinya diciptakan dari api yang lebih mulia dari pada adam yang diciptakan dari tanah. Sejak saat itulah setan mendapat dua pilihan yag delematis menyembah adam yang ia kira kira lebih huna daripadanya atau dia sendiri dan seluruh keturunannya masuk neraka bighoiri khisab. Seperti yang telah kita ketahui bersama setan ternyata lebih memilih musuk neraka dibanding harus bertekuk lutut dihadapan sang adam dengan mengajukan sarat untuk bisa mengajak orang sebanyak-banyaknya agar menjadi teman abadinya selama dineraka.

Setan sebenrnya tidak pernah bersalah dan tidak patut untuk dipersalahkan. Setan memilih tidak menyembah adam as. Karena ia tidak mau menyembah dan patuh pada siapapun kecuali pada sang penciptanya yaitu Alloh SAW. Perbuatan setan ini tentunya lebih mulia dibandingkan perbuatan manusia sekarang yang menyekutukan tuhan dengan banyak hal. Menuhankan harta, tahta dan segala sesuatu yang dicitainya. Dan jika ada anggapan bahwa setan tidak mematuhi perintah tuhan, itu adalah salah besar karena setan adalah makhluk terpatuh yang diciptakan Alloh setelah malaikat. Betapa tidak seluruh jiwa raga dan seluruh potensi yang diliki selama masa hidupnya ia gunakan hanya untuk melaksanakan tugas yang telah diembannya yaitu menggoda manusia. Tidak ada perpuatan lain yang diperbuat setan selain tugas yang diembanklan kepadanyam dalam hal ini tentunya tidak berlebihan kalua setan patut diacungi jempol.

Lantas bagaimana dengan ancaman masuk neraka bagi setan atas segla perbuatannya?. Manusia diciptakan dengan tanah dan setan diciptakan dengan api. Manusia yang diciptakan dari tanah tidak akan mampu berlama-lama hidup dalam kobaran api. Manusia akan tersiksa jika terkena api dan akan merasakan nyaman ketika tidak berada dalam kobaran api. Itulah surga dan neraka manusia. Setanpun demikian karena diciptkan dengan bahan dasar api, dia tidak akan betah dan tersiksa jika berada ditempat yang sejuk atau tidak dalam kobaran api. Dan itulah surga dan neraka bagi setan. Surga bagi manusia adalah nereka bagi setan dan neraka bagi manusia adalah surga bagi setan. Maka secara singkat sebenarnya setan akan masuk surganya sendiri yakni kobaran api karena amal perbuatan yang telah diperbutnya.

Jadi sangat jelas jika tuduhan bersalah yang selama ini ditudingkan manusia atas perbuatan-perbuatan jahatnya adalah salah besar. Manusia dan setan mempunyai tugas dan kewajiban sendiri-sendiri dan tidak patut untuk saling menyalahkan karena semua perbuatan akan mendapat ganjaran masing-masing. Semuanya telah menjadi sunnatulloh. Dan manusia sangat tidak pantas untuk selalu menyalahkan setan atas perbuatan buruknya. Oleh karena itu tugas kita sebagai manusia adalah bagaimana mengoptimalkan akal dan fikiran yang telah dianugrahkan oleh Tuhan agar selama hidup kita mampu manjalani segala perintah dan menjauhi segala apa yang telah menjadi larangannya. Agar mampu menjadi manusia kamil Fiddunya khasanah wa fil akhiroti khasanah.